Jumat, 08 Januari 2016

MENGENAL PEJANTAN BABI

Peternak babi yang berhasil adalah peternak yang mampu mengembang biakkan babinya dengan kualitas dan kuantitas yang maksimal dengan cost yang sepadan. Kualitas dan kuantitas yang maksimal dapat dicapai diawali dari kualitas dari pejantan ( teko ) dan induk betina. Pada prinsipnya seekor pejantan harus fertil ( subur )  dan mampu mengawini 4-5 kali dalam 1 minggu dan menghasilkan kehamilan pada induk betina. Untuk mendapatkan pejantan yang berkualitas maka haruslah dilakukan seleksi terhadap bibit - bibit unggul calon pejantan. Berikut adalah beberapa seleksi yang harus dilakukan :
  • melihat silsilah awal pejantan dan induk betina
  • pilih bibit jantan yang berasal dari induk dengan riwayat yang memiliki jumlah anak banyak ( > 12 ekor ), dimana anak - anak babi tersebut harus memiliki bobot lahir rata - rata minimal 1,2 kg dengan kondisi sehat, aktif menyusu, dan postur yang baik.
  • pada masa sapih, pilihlah bibit jantan dengan bobot terberat
  • membeli dari pusat breeding ( pembibitan ) yang terpercaya. Salah satunya adalah kami, UD BISA.

Pejantan yang unggul harus memiliki karakteristik fisik sebagai berikut :
  • kondisi sehat dan prima, tidak menunjukkan gejala sakit, aktif, dan tidak ganas.
  • menunjukkan karakteristik bangsanya, baik murni ataupun silangan
  • tidak menunjukkan cacat tubuh 
  • memiliki sekrotum yang besar dan seimbang ( tidak besar sebelah )
  • struktur kaki kuku kuat ( kuku kokoh, posisi sejajar, ukuran kuku besar dan panjang )
  • jumlah puting minimal 12 dengan posisi simetris dan sejajar
  • badan panjang, bagian dada-perut-pinggang lebar serta garis punggung melengkung seperti busur yang kuat
  • kepala datar dan ringan 
  • temperamen gesit dan agresif, kekar, sehat, dan kuat
  • mata lebar, waspada, dan tajam.
Cara memelihara pejantan :
  • pejantan muda ( berumur < 1.5 tahun ) bisa digunakan 2 kali dalam seminggu
  • sedangkan pejantan dewasa ( berumur > 1.5 tahun ) sudah bisa digunakan 4 - 5 kali dalam 1 minggu.  
  • sediakan air bersih ( lewat niple ) 
  • berikan pakan yang berkualitas dan sesuai dengan porsi. Porsi rata - rata pejantan muda adalah 2 - 2.75 kg/hari. Porsi rata - rata pejantan dewasa adalah 2.75 - 3.5 kg/hari 
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan pejantan adalah frekuensi perkawinan harus sesuai jadwal. Perkawinan yang terlalu sering dapat menurunkan kualitas dan kuantitas spermatozoa pejantan. UD BISA terbuka untuk setiap pertanyaan mengenai pejantan dan  menyediakan bibit pejantan yang berkualitas. Silahkan menghubungi kami :)


Video berikut adalah salah satu contoh pejantan dari kandang kami :





Senin, 04 Januari 2016

SELAYANG PANDANG MENGENAI BISNIS BABI

Beternak babi adalah salah satu peluang usaha yang sangat menguntungkan. Hal ini dilihat dari meningkatnya konsumsi daging babi yang semakin meningkat dilihat dari pertumbuhan dan taraf hidup penduduk di Indonesia yang juga semakin meningkat.

Babi adalah salah satu jenis ternak yang dipelihara secara turun temurun dan tersebar di seluruh daerah Indonesia. Sehingga terdapat banyak jenis babi yang berbeda dari setiap peternakan. Babi ternak dibedakan menjadi 3 yaitu babi liar / babi hutan sering disebut celeng, babi lokal, dan babi impor. Babi hutan hidup liar di alam bebas, biasanya menjadi hewan buruan para pemilik hobi berburu di Indonesia. Babi lokal dipelihara masyarakat secara tradisional dalam skala usaha kecil atau usaha rumah tangga. Untuk bisnis yang leih besar, bibit babi impor lebih banyak digunakan. babi impor sendiri memiliki banyak ras seperti Landrace, York Shire, Berk Shire, Duroc, ataupun silangan dari berbagai ras.

BABI HUTAN :

sumber foto : http://www.re-tawon.com/2015/10/babi-celeng-si-pemakan-segala-yang.html
 

BABI LOKAL :










Sumber foto : https://www.google.com/search?q=babi+lokal&biw=1280&bih=913&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwibr6io6pHKAhWSkI4KHaODABwQ_AUIBygB#imgrc=3OonGjknSymI_M%3A




BABI IMPOR :